PUNCH-DRUNK LOVE (2002)
Adam Sandler bermain di film drama dengan peran serius? Saya antara tertarik dan ragu. Tertarik karena ingin tahu bagaimana dia bermain serius. Ragu ya karena kebiasaan dia bermain ngocol di komedi slapstick. Dan lagi filmnya ini bergenre komedi romantis yang sepertinya sulit sekali mendapat film berkualitas dengan akting berkualitas pada genre ini. Buat saya praktis cuma ada 2 film di genre ini yang masuk kategori luar biasa, yaitu "(500) Days of Summer" dan "Eternal Sunshine of the Spotless Mind". Film yang keduanya punya persamaan dengan Punch-Drunk Love. Yaitu bintang utamanya adalah komedian yang sempat diragukan kapasitas aktingnya, Jim Carey. Dan akhirnya dia berhasil mementahkan pesimisme orang. Apakah Adam Sandler mampu melakukan hal yang sama atau bahkan lebih?
Barry Egan (Adam Sandler) adalah pemilik perusahaan pembuat alat penyedot toilet dan berbagai macam alat mandi lain. Bary sendiri adalah orang yang mempunyai kepribadian unik cenderung aneh. Dia kurang bisa bergaul dengan orang disekitarnya. Emosinya juga sulit terkontrol dan meledak-ledak bisa kapanpun dimanapun. Hal itu membuatnya depresi dan sering menangis sendiri. Barry yang membutuhkan teman cerita memutuskan menghubungi penyedia layanan telepon sex. Ternyata hal itu adalah kesalahan, dimana akhirnya dia malah dimintai sejumlah uang dengan paksa oleh sang wanita ditelepon yang mengetahui identitasnya. Ditengah kesulitan itu, Barry bertemu dengan wanita bernama Lena Leonard (Emily Watson) yang tertarik pada Barry setelah melihat fotonya dari kaka perempuan Barry.
TAKERS (2010)
Membaca premis dan melihat jajaran cast film ini, ingatan saya langsung tertuju pada Ocean's Eleven yang hingga sekarang masih menjadi salah satu dari 10 film favorit yang pernah saya tonton. Premisnya sama-sama sekumpulan maling jago yang mencoba mencuri uang. Dan film ini layaknya Ocean's Eleven juga menampilkan ensemble cast. Mulai Matt Dillon, Idris Elba, Hayden Christensen, Zoe Saldana, Michael Ealy, Paul Walker, sampai dua musisi Chris Brown dan T.I. turut ambil bagian. Pada awalnya ekspektasi saya cukup tinggi sampai membaca banyak review negatif yang dtujukan untuk Takers. Saya mulai ragu film ini akan menjadi "new Ocean's Eleven". Tapi saya tetap berharap mendapat suguhan film bertema pencurian dengan trik yang menghibur.
Sekelompok perampok handal sukses mengelabui polisi dan merampok uang dari bank sebanyak 2 juta dollar. Grup ini dipimpin oleh Gordon Cozie (Idris Elba), dan anggotanya John (Paul Walker) A.J. (Hayden Christensen), Jake (Michael Ealy) dan Jesse (Chris Brown). Demi keamanan, mereka melakukan aksinya hanya setahun sekali. Sampai tba-tiba seorang mantan anggota grup yang baru bebas dari penjara karena tertangkap saat beraksi ditahun 2004, Ghost (T.I.) mendatangi mereka dan menyampaikan niatnya untuk mengajak mereka merampok bersama kembali. Kali ini sasarannya mobil baja pembawa uang sebanyak 30 juta dollar. Walaupun sempat ragu karena sempitnya waktu dan mereka masih curiga terhadap Ghost, perampokan itu tetap akan dilakukan karena tergiur uang yang banyak.
PIRANHA (2010)
Dari awal berniat menonton film ini saya sudah sadar tidak akan dihadapkan pada sebuah film horror cerdas dengan plot yang istimewa. Yak, saya memang mempersiapkan diri untuk dihibur oleh B-movie yang mengandalkan eksploitasi, darah, dan "daging segar" dari para pemerannya. Film ini sendiri adalah remake dari film berjudul sama yang rilis tahun 1978. 4 tahun sesudahnya film itu dibuat sekuel dengan judul "Piranha II: The Spawning" yang menjadi debut penyutradaraan James Cameron. Tapi dia sendiri tidak mengakui dan berkata dia dipecat ditengah film. Mungkin dia hanya malu mengakui karena konon film itu berkualitas sangat buruk, bahkan cuma dapet nilai 8% di Rotten Tomatoes. Lalu tahun 1995 muncul remake pertama Piranha yang gemanya kurang. Dan tahun ini remake keduanya kembali dirilis dengan format 3D, tapi saya cuma nonton yang 2D. Toh film ini emang cuma konversi dari film 2D. Apa film ini berhasil memberikan hiburan baik dari segi keganasan dan kesadisan piranha ataupun dari "kepolosan" para pemeran wanitanya?
Musim panas di Lake Victoria selalu ramai dipenuhi anak muda yang berpesta disana. Suasana menjadi semarak dan liar. Pesta memang tersaji, mulai dari ratusan bahkan ribuan botol alkohol, dentuman musik superkeras, sampai gadis-gadis seksi berbikini yang terus bergoyang. Tapi sial bagi Jake. Gara-gara sang ibu yang merupakan sherrif disana harus bekerja ekstra menjaga danau yang semarak, Jake harus menjaga kedua adiknya. Sampai dia mendapat tawaran dari Derrick untuk menjadi pemandu lokasi dalam pembuatan film porno terbarunya. Jake dengan senang hati ikut, karena dia memang tertarik melihat gadis-gadis seksi yang dibawa Derrick.
OSAMA (2003)
Drama
,
Lumayan
,
REVIEW
,
War
Tidak ada komentar
Biasanya film tentang seorang perempuan yang menyamar menjadi laki-laki itu bercerita tentang perempuan yang berkeinginan melakukan pekerjaan atau hal yang dirasa hanya pantas dilakukan laki-laki makanya dia menyamar. Mulan misalnya, demi ikut perang dia menjadi laki-laki. Tapi untuk film ini kasusnya beda. Dalam film ini tokoh perempuannya menyamar menjadi pria karena kondisi yang terpaksa. Film Afghanistan yang disutradarai Siddiq Barmak ini adalah film yang memenangkan Golden Globe tahun 2004 untuk kategori "Best Foreign Language Film". Film ini juga cukup berjaya di Cannes Film Festival dengan menyabet 3 penghargaan.
Dari judulnya mungkin orang (termasuk saya) banyak yang mengira ini film tentang Osama bin Laden. Tapi bukan. Disini memang terdapat tentara Taliban, tapi Osama yang dimaksud disini bukanlah sang pimpinan taliban, melainkan seorang bocah perempuan yang demi menghidupi kebutuhan ibu dan neneknya harus menyamar menjadi pria untuk bekerja karena disana wanita tidak diperbolehkan bekerja. Dia harus sembunyi-sembunyi dari Taliban dalam bekerja karena kalau ketahuan nyawanya bisa terancam. Selain bekerja dia juga harus ikut bersekolah di sekolah yang isinya semua adalah anak laki-laki milik Taliban.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar