MADEA'S BIG HAPPY FAMILY (2011)

Tidak ada komentar
Seorang Tyler Perry sangatlah produktif dalam urusan membuat film. Total dari tahun 2006 dia sudah menyutradarai 10 film yang berarti rata-rata tiap tahun dia merilis 2 film. Tahun 2011 ini Perry kembali dengan film terbarunya dimana dia kembali mengadaptasi dari naskah teater yang dia buat dan dia sutradarai sendiri. Dalam film berjudul "Madea's Big Happy Family" ini Tyler Perry kembali memerankan tokoh signaturnya, yaitu Mabel "Madea" Simmons. Saya sendiri kurang begitu menyukai film-film dari Tyler Perry yang selalu mengetengahkan drama yang dibalut dengan komedi khas orang kulit hitam. Memang selera saya kurang sesuai dengan komedi macam itu.

Shirley (Loretta Devine) baru saja divonis bahwa kanker yang dia derita sudah tidak bisa disembuhkan lagi, dan umurnya hanya akan tersisa 4-6 minggu. Hal itu membuatnya memiliki keinginan untuk bisa terakhir kalinya makan malam bersama keluarga besarnya secara lengkap sekaligus untuk memberitahukan perihal penyakit yang dia derita kepada keluarganya. Tapi hal itu tidak mudah dilakukan karena anak-anak dari Shirley yang masing-masing memiliki problema kehidupan khususnya rumah tangga yang pelik sudah sekian lama tidak bisa akur satu sama lain. Setiap bertemu selalu saja hanya pertengkaran yang terjadi. Untuk itulah dia meminta bantuan Madea untuk bisa membawa keluarganya berkumpul sekaligus menyelesaikan pertikaian yang telah lama terjadi itu.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE SMURFS (2011)

Tidak ada komentar
Mendengar "The Smurfs" memori saya teringat kembali akan kenangan masa kecil sekitar lebih dari 10 tahun yang lalu. Saat itu entah hanya disekitar rumah saya atau memang disemua tempat sedang ngetren sebuah stiker yang bergambar karakter-karakter Smurfs. Saat itu semua anak dikampung saya berusaha mengoleksi sebanyak mungkin baik dari membeli ataupun mengadakan permainan yang mempertaruhkan stiker-stiker tersebut. Tapi kondisi yang saat itu kami sebut sebagai "musim smurf" itu tidak bertahan sampai setahun karena setelah itu stiker-stiker tersebut sudah "tidak ngetren" lagi. Karenanya disaat film mengenai tokoh-tokoh komik buatan Peyo ini dibuat film layar lebarnya lebih dari 10 tahun kemudian, saya tidak terlalu antusias, hanya sedikit bernostalgia saja. Apalagi track record film-film yang mencampurkan animasi CG dengan live action kualitasnya jarang yang istimewa.

Disebuah desa tersembunyi, hidup makhluk-makhluk biru kecil yang disebut Smurf. Smurf-smurf tersebut dipimpin oleh Papa Smurf yang merupakan tetua desa dan menjadi ayah bagi para smurf yang berjumlah 99 pria dan 1 wanita yang bernama Smurfette. Tiap-tiap smurf mempunyai nama yang unik sesuai dengan kepribadian masing-masing, mulai dari Brainy yang pintar sampai Clumsy yang ceroboh. Walaupun hidup mereka terlihat damai, tapi sebenarnya mereka selalu dikejar-kejar oleh seorang penyihir jahat bernama Gargamel dan kucingnya, Azrael.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SOMETHING BORROWED (2011)

Tidak ada komentar
Sutradara Luke Greenfield yang dulu menyuguhkan "The Girl Next Door" kali ini membuat film yang diangkat dari novel berjudul sama dengan filmnya (Something Borrowed) karangan Emily Griffin yang terbit tahun 2005 lalu. Cerita yang ditawarkan juga pada dasarnya bukanlah cerita yang spesial dimana diceritakan Rachel (Ginnifer Goodwin) adalah merupakan sahabat sejak kecil dari Darcy (Kate Hudson). Darcy akan menikah dalam waktu sekitar dua bulan kedepan dengan Dex (Colin Egglesfield) yang merupakan teman Rachel semasa kuliah dulu. Sudah bisa ditebak bahwa sesungguhnya Rachel menyukai Dex begitu juga sebaliknya. Tentu saja dilema diantara mereka berdua makin besar disaat waktu makin mendekati hari pernikahan justru hubungan mereka malah makin dekat.

Tentu saja kita sudah tahu apa yang akan terjadi pada mereka berdua diakhir film, karena memang begitulah rom-com pada umumnya berjalan. Film komedi romantis memang tidak menawarkan ending yang dipenuhi twist. Endingnya bisa dibilang sangat standar dan predictable. Yang jadi kekuatan utama film bertipe ini adalah bagaimana kita dibawa menuju akhir tersebut. Ukurang keberhasilan sebuah komedi romantis adalah disaat kita para penonton merasakan unsur percintaannya romantis dan komedia yang digunakan untuk membungkus kisah cinta itu bisa tepat sasaran alias lucu. Pertanyaannya apakah "Something Borrowed" mampu memberikan hal-hal tersebut?

Tidak ada komentar :

Comment Page:

FARGO (1996)

Tidak ada komentar
Bagaimana perasaan anda disaat untuk pertama kalinya menonton sebuah pertunjukkan sirkus yang luar biasa, penuh keunikan dan aksi yang menghebohkan sekaligus mendebarkan? Pastinya anda akan merasakan sebuah kepuasan dan kekaguman yang luar biasa karena anda baru saja melihat suatu hal baru yang luar biasa dan berbeda. Perasaan itu mungkin masih bertahan hingga pengalaman menonton kedua atau ketiga. Tapi setelah menonton keempat kalinya bahkan lebih, anda akan tetap menganggap bahwa itu pertunjukkan yang bagus, berkualitas dan tidak semua orang bisa melakukannya, tapi tingkat keterkejutan dan kekaguman anda mungkin akan berkurang. Anda tetap memberikan nilai positif tapi tidak ada lagi kesan "WOW!" yang anda munculkan. Begitulah kurang lebih yang saya rasakan saat menonton film yang memberikan Coen Brothers piala Oscar pertama mereka.

Jerry Lundegaard (William H. Macy) adalah seorang salesman mobil yang sedang mengalami masalah keuangan. Untuk itu ia menempuh jalan yang nekat dalam mencari uang, yaitu mengontrak dua orang kriminal untuk menculik istrinya, Jean (Kristin Rudrud) sehingga Jerry akan mendapat uang tebusan yang dibayar oleh ayah Jean (Harve Presnell). Dua orang yang dikontrak adalah Carl (Steve Buscemi) yang banyak omong sekaligus dikenal banyak orang sebagai "kinda funny-lookin guy in a general kinda way" dan Gaear (Peter Stormare) yang pendiam, perokok berat, tapi tidak kenal ampun dan sadis jika sudah beraksi. Tapi penculikan itu ternyata tidak semudah yang diduga. Sementara itu, Marge (Frances McDormand) seorang chief polisi wanita yang sedang hamil 7 bulan menjadi orang yang berusaha menyelidiki kasus tersebut.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SKANDAL (2011)

Tidak ada komentar
Setelah terus menerus digempur film horror dan komedi esek-esek yang menampilkan adegan-adegan vulgar yang kosong, malu-malu dan tidak pas penempatannya, akhirnya ranah film lokal disuguhkan dengan sesuatu yang berkonten dewasa tapi tidak asal vulgar. Jose Purnomo yang 10 tahun lalu menyuguhkan kepada kita "Jelangkung" kali ini memberikan sebuah film drama-thriller dewasa berjudul "Skandal" yang didalamnya terkandung unsur seksual yang lumayan banyak dan disajikan tanpa malu-malu tidak jelas layaknya film esek-esek tidak bermutu yang tengah menjamur. Ya, film ini memang dengan lumayan berani menampilkan berbagai adegan dewasa tanpa harus terlihat murahan karena penempatannya sesuai waktu dan tujuannya jelas untuk memperkuat jalinan cerita.

Mischa (Uli Auliani) dan Aron (Mike Lucock) tengah menghadapi saat yang lumayan sulit dalam kehidupan rumah tangga mereka yang telah dikaruniai satu orang putera. Aron yang selalu sibuk dengan pekerjaannya membuat Mischa selalu kesepian dirumah dan melampiaskan ahsrat seksualnya dengan masturbasi di bathup. Mischa juga curiga kalau suaminya berselingkuh dengan sekretaris di kantornya. Ditengah kegalauan itu. Mischa bertemu kembali dengan Vincent (Mario Lawalata) yang dulu sempat berpacaran dengannya selama bertahun-tahun. Mischa yang tengah dalam perasaan kesal lantaran yakin sang suami selingkuh dan memang sedang dalam kondisi libido yang tidak tersalurkan memilih menjalin hubungan diam-diam dengan Vincent alias berselingkuh.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

BAD TEACHER (2011)

2 komentar
Biasanya seorang guru digambarkan sebagai sosok yang menjadi panutan murid-muridnya sehingga patut ditiru perilakunya. Tapi di film garapan Jake Kasdan ini, Cameron Diaz tampil sebagai sosok guru yang hobinya menghisap ganja, kata-katanya kotor, terobsesi pada pria kaya dan punya mimpi membesarkan payudaranya. Sedikit melenceng dari film, tema seperti ini buat saya sangatlah menarik karena tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada guru, sekarang ini sosok guru tidak lagi pantas menjadi sosok yang identik dengan kebaikan karena sangat banyak sosok guru yang tidak mengabdikan diri dan ilmunya untuk mencerdaskan murid-muridnya tapi hanya peduli kepada uang yang masuk kekantongnya sehingga julukan "pahlawan tanpa tanda jasa" juga sedikit salah tempat untuk beberapa orang guru.

Kembali ke "Bad Teacher", seperti yang sudah saya tuliskan tadi, sosok Elizabeth yang diperankan Cameron Diaz memang berkelakuan buruk sebagai seorang guru dan tidak pantas ditiru. Niatnya untuk berhenti mengajar dan menikah dengan kekasihnya yang kaya raya kandas setelah mereka putus sebelum menikah. Elizabeth yang kembali ke rutinitas sebagai guru SMP bertemu dengan seorang guru baru yang muda, tampan dan berasal dari keluarga kaya bernama Scott (Justin Timberlake). Ketampanan dan kekayaan Scott jelas membuat Elizabeth jatuh hati.

2 komentar :

Comment Page:

SUPER 8 (2011)

Tidak ada komentar
Sebuah trailer film berjudul "Super 8" dirilis tahun 2010 lalu menampilkan sebuah kereta api yang tengah melaju kencang dalam gelap diselingi beberapa tulisan yang menceritakan bahwa U.S. Air Force memindahkan fasilitasnya dari Area 51 ke sebuah tempat di Ohio pada 1979. Kemudian dari arah berlawanan muncul sebuah truck yang melaju kearah kereta dan menabrakkan diri kearah kereta yang menyebabkan kereta tersebut terguling dan mengalami ledakan. Dari salah satu gerbong kereta terlihat ada sesuatu yang berusaha mendobrak keluar lalu trailer berakhir. Sebuah trailer yang misterius, dan setelah mengetahui itu adalah trailer dari film terbaru J.J. Abrams yang dulu memproduseri "Cloverfield" rasa penasaran itu makin membuncah mengingat "Cloverfield" dulu juga mebawarkan strategi marketing yang mirip dan sukses menjadi film yang menegangkan mengingat segala aspek yang ada berhasil dirahasiakan.

Charles (Riley Griffiths) adalah bocah berusia 14 tahun yang terobsesi untuk membuat film tentang zombie bersama teman-temannya termasuk Joe (Joel Courtney) yang empat bulan lalu baru saja kehilangan sang ibu dalam sebuah kecelakaan di tempat kerja. Atas bujukan Charles, mereka mendapatkan bantuan dari Alice (Elle Fanning) yang bersedia ikut menjadi salah satu aktris mereka. Tengah malam akhirnya syuting dimulai didekat sebuah rel kereta api dengan harapan ada sebuah kereta lewat dan menjadi sebuah background untuk dramatisasi film mereka. Benar saja ditengah syuting sebuah kereta api lewat, dan kesempatan tersebut tidak dilewatkan untuk pengambilan gambar.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

ONE FLEW OVER THE CUCKOO'S NEST (1975)

9 komentar
Seringkali muncul pertanyaan apakah benar institusi rumah sakit jiwa memang adalah tempat yang tempat untuk menyembuhkan gangguan jiwa seseorang? Atau tempat tersebut hanya bagaikan sebuah panti jompo bagi orang-orang yang dianggap memiliki kegilaan dan ditempatkan disana karena orang-orang disekitarnya merasa terganggu dengan para penderita gangguan jiwa tersebut?  Keraguan tersebut muncul karena banyak ditemukannya kasus mengenai perlakuan yang tidak pantas terhadap para penderita gangguan jiwa didalam rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan terbaik bagi mereka untuk menyembuhkan gangguan yang mereka alami. Para pasien seolah dianggap tidak lagi memiliki hak untuk memilih dalam hidupnya bahkan seolah-olah hanya untuk berbicara biasa saja mereka tidak mempunyai hak untuk itu. Semua kewenangan ada pada pihak rumah sakit. Bukankah kondisi itu jauh lebih parah dibanding penjara?

Kritik dan isu-isu tersebut yang kurang lebih tertuang dalam film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini. Film garapan Milos Forman ini memperlihatkan bagaimana kondisi rumah sakit jiwa yang tidak memperhatikan hak pasiennya, tapi tanpa perlu terlihat depresif dan keras. Randle McMurphy (Jack Nicholson) ditangkap atas tuduhan pemerkosaan dan tindak kekerasan terhadap gadis berusia 15 tahun. Untuk menghindari hukuman di penjara, McMurphy memilih pura-pura gila, dan akhirnya dikirim ke sebuah Rumah Sakit Jiwa untuk dilakukan pemeriksaan dan observasi apakah dirinya benar-benar gila. McMurphy yang disana terpaksa menghadapi orang-orang gila akhirnya mau tidak mau harus ikutan menjadi "gila" untuk bisa membaur sekaligus untuk meyakinkan pihak rumah sakit bahwa dirinya benar-benar gila.

9 komentar :

Comment Page:

SUBMARINE (2011)

1 komentar
Film ini adalah film yang unik dimana keunikan itu membuatnya makin jauh dari ranah film komersil. Tidak semua orang bisa menikmati apa yang disajikan oleh sutradara Richard Ayoade dalam debut filmnya ini. Karakter-karakter yang punya sifat dan pribadi yang tidak biasa yang juga harus menjalani hidup yang penuh lika-liku yang cukup depresif dan semua itu dibalut dengan komedi yang satir, membuat film ini jelas bukan selera semua orang. Saya merasakan sebuah perasaan yang agak mirip dengan saat saya menyaksikan (500) Days of Summer, hanya saja nuansa di "Submarine" terasa lebih depresif dan komedinya lebih sulit diterima.

Oliver Tate (Craig Roberts) adalah remaja berusia 15 tahun yang seringkali membayangkan bahwa dirinya disukai dan dicintai teman-teman di sekolahnya termasuk para wanita. Tapi pada kenyataannya Oliver termasuk orang yang penyendiri dan sulit menjalin pergaulan walaupun belum termasuk taraf "parah" seperti yang biasa terjadi pada karakter remaja cupu khas film Hollywood. Oliver juga tengah jatuh cinta dengan Jordana (Yasmin Paige) teman sekelasnya yang abru saja putus dari pacarnya. Tapi tentu saja kesulitan Oliver dalam bersosialisasi menghambat proses pendekatan yang dia lakukan.

1 komentar :

Comment Page:

Π (Pi) (1998)

6 komentar
Semua orang yang pernah belajar matematika pasti tahu dan mengenal Pi atau π  yang dikenal mempunyai nilai 22/7 atau 3,14. Pi juga dikenal sebagai deretan bilangan yang mempunyai banyak sekali keunikan kalau tidak bisa disebut keanehan. Kata "magis" mungkin bisa menjadi perlambang bagi bilangan ini karena begitu banyak keanehan dan keunikan yang sampai sekarang masih diteliti. Tapi matematika tetaplah matematika yang hanya menarik bagi orang yang menggemarinya dan menekuninya saja yang mana jumlahnya tidak sebanyak orang yang tidak menyukainya. Tapi ditangan seorang Darren Aronofsky yang melakukan debutnya melalui film ini, matematika dan bilangan Pi bisa diubah menjadi sebuah thriller yang jauh dari kesan membosankan.

Max Cohen (Sean Gullette) merupakan seorang jenius di bidang matematika yang terobsesi akan sebuah teori yang menyatakan bahwa semua hal di alam semesta ini dapat dihubungkan dengan angka-angka dan rumus matematika. Max memang jenius. Bayangkan saja, dia bisa menghitung perkalian dan pembagian tiga digit angka tanpa menggunakan calculator dan hanya dalam waktu beberapa detik saja. Tapi dibalik kejeniusan itu Max adalah orang yang tersiksa. Dia sering menderita sebuah serangan sakit kepala yang luar biasa yang seringkali mengantarkan Max pada sebuah halusinasi. Max juga bukan orang yang pandai dan suka bersosialisasi. Dia hanya betah mengutak-atik angka-angka lewat super komputer yang dia rakit di kamarnya.

6 komentar :

Comment Page:

HOP (2011)

Tidak ada komentar
Sebelum menonton "Hop" saya sudah meletakkan ekspektasi saya serendah-rendahnya melihat begitu banyak review yang mengkritik habis film ini. Saya sendiri tidak pernah bisa menyukai film semacam ini, yaitu sebuah film untuk anak-anak yang menggabungkan CGI dan live action, paling hanya "Space Jam" yang lumayan menghibur. Sutradara film ini, Tim Hill termasuk sutradara yang cukup berpengalaman mendirect film untuk anak khususnya yang menggabungkan CGI dan live action macam ini. Yak, dia adalah sutradara yang membuat "Alvin and the Chipmunks" dan sekuel dari "Garfield". Apakah ini pertanda baik karena Tim sudah terbiasa menangani film macam ini atau justru pertanda buruk mengingat kualitas film-film diatas tergolong buruk?

Di pulau bernama easter island yang merupakan tempat para kelinci dan ayam paskah mempersiapkan permen dan cokelat untuk dibagikan pada anak-anak di hari paskah. E.B (disuarakan Russell Brand) akan segera dinobatkan sebagai kelinci paskah yang baru oleh ayahnya. Tapi E.B yang sudah cinta mati dengan hobinya yaitu ngedrum memilih kabur dari takdirnya itu dan mengejar impiannya menjadi drummer terkenal di Hollywood. Disanalah dia bertemu dengan seorang manusia bernama Fred O'Hare (James Marsden) pria berusia 27 tahun yang kehidupannya masih stagnan, belum mendapat kerja dan tinggal bersama orang tuanya. Nasib akhirnya mempertemukan mereka dan membuat mereka harus saling bantu satu sama lain walau awalnya Fred sempat tidak suka dengan E.B. yang dianggapnya akan merusak hidupnya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

QUICKIE EXPRESS (2007)

1 komentar
Joko Anwar selalu punya visi yang cerdas sekaligus unik dalam membuat film. Lihatlah film-film yang menempatkan dirinya sebagai penulis naskah mulai dari "Arisan", "Jakarta Undercover", "Fiksi" sampai tiga film yang juga dia sutradarai (Kala, Janji Joni, dan Pintu Terlarang) semuanya punya jalinan kisah yang unik, entah karakternya yang unik, plot, atau setting lokasi yang terkadang mengambil lokasi negeri antah berantah. "Quickie Express" yang disutradarai Dimas Djay ini juga naskahnya ditulis oleh Joko Anwar. Tanpa mengesampingkan peran Dimas Djay selaku sutradara (yang cukup berhasil mendirect film ini) kelebihan utama dari "Quickie Express" adalah pada naskahnya.

Jojo (Tora Sudiro) sedang mengalami kesulitan ekonomi disaat dirinya selalu gagal dalam setiap pekerjaan yang dia jalani mulai dari cleaning service sampai sekarang menjadi tukang tambal ban yang sepertinya juga bukan bidangnya. Sampai Jojo ditawari oleh seorang pria yang dia temui di tempat tambal ban sebuah pekerjaan yang menjanjikan penghasilan yang melimpah. Walaupun awalnya menolak, Jojo tergiur juga oleh penawaran yang dilakukan pria tersebut yang kemudian membawanya ke rumah makan pizza bernama "Quickie Express". Ternyata dibalik kedoknya sebagai rumah makan, tempat tersebut juga menyediakan jasa gigolo, dan pria tersebut yang bernama Om Mudakir (Tino Saroenggallo) adalah pemilik tempat tersebut.

1 komentar :

Comment Page:

WINNIE THE POOH (2011)

Tidak ada komentar
Disney mengajak para penggemar Winnie the Pooh untuk bernostalgia dalam film terbaru mereka ini. Tentunya si beruang orange penyuka madu ini harus bersaing dengan Bunglon, para pasukan mobil balap hingga panda gendut jago kung fu sampai burung biro dari Brazil yang semuanya dirilis dalam format CG. Film-film animasi yang sudah saya tonton di 2011 ini kesemuanya lumayan memuaskan. Sekarang giliran Pooh dan kawan-kawannya dengan format 2D yang dapat giliran unjuk gigi.

Petualangan Pooh dan kawan-kawannya dimulai dari suatu pagi di Hundred Acre Wood dimana Pooh yang kelaparan ternyata sudah kehabisan stok madu. Perjalanannya mencari madu malah berujung dengan bertemunya Pooh dengan Eeyore yang kehilangan ekornya. Atas usulan Owl, diadakanlah sebuah sayembara berhadiah satu pot madu bagi siapa saja yang bisa menemukan ekor atau memberikan Eeyore ekor yang baru. Ditengah itu semua muncul lagi kejadian misterius saat Christopher Robin tiba-tiba menghilang dan meninggalkan sebuah pesan yang menurut Owl bertuliskan bahwa Christopher diculik oleh monster mengerikan bernama The Backson.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

WATER FOR ELEPHANTS (2011)

2 komentar
Film yang diangkat dari sebuah novel sukses berjudul sama karangan Sara Gruen ini tidak diragukan lagi mempunyai potensi yang sama besar untuk kesuksesan dari segi kualitas maupun komersil. Dengan adanya dua peraih Oscar, Christopher Waltz dan Reese Witherspoon serta idola wanita Robert Pattinson potensi tersebut memang sepertinya bisa terwujud. Belum lagi saat melihat materi promosinya berupa trailer film ini yang banyak mengumbar shoot indah dimana sirkus yang notabene adalah "the greatest show on Earth" dijadikan sebagai panggung film ini yang (seharusnya) membuat film ini tidak kalah spektakuler dibanding pertunjukkan sirkus sendiri.

Jacob Jankowsky (Robert Pattinson) terpaksa mengubur mimpinya untuk lulus ujian akhir di Cornell University setelah kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan bertepatan saat dia akan melakukan ujian tersebut. Bahkan harta dan rumah yang seharusnya diwariskan pada Jacob ternyata sudah didepositkan oleh sang ayah untuk membiayai kuliahnya. Dalam kondisi tidak memiliki apapun Jacob memutuskan melakukan perjalanan tak tentu arah yang membawanya menaiki sebuah kereta yang ternyata berisi rombongan "Benzini Circus" yang dipimpin oleh August Rosenbluth (Christoph Waltz). Tertarik dengan latar belakang Jacob yang mengaku sudah lulus dari Cornell, August setuju untuk mempekerjakan Jacob. Jacob yang kemudian mendapat tugas merawat gajah bernama Rosie ini malah lama kelamaan mulai tertarik kepada Marlena (Reese Witherspoon) istri August sekaligus bintang utama pertunjukkan sirkus tersebut.

2 komentar :

Comment Page:

WIN WIN (2011)

Tidak ada komentar
Film drama seperti "Win Win" inilah yang sudah saya tunggu kemunculannya tahun ini. Sebuah film yang tampil sederhana, menghadirkan karakter yang ada di kehidupan sehari-hari dengan problema sehari-hari pula. Tapi segala kesederhanaan tersebut bukan menjadi kelemahan tapi justru menjadi kelebihan terbesar film-film macam ini yang akhirnya bisa membuat penonton terikat dengan jalan cerita yang disampaikan. Sutradara Thomas McCarthy yang sebelum ini menjadi penulis naskah "Up" berhasil merangkum sebuah konflik dan problema kehidupan dalam keluarga yang sederhana dengan begitu menarik dan dibalut unsur komedi yang tidak berlebihan.

Mike (Paul Giamatti) adalah pengacara yang mempunyai prinsip tidak akan mengeruk keuntungan materi secara berlebihan dari kliennya. Tapi kondisi yang sekarang sedang dia alami membuatnya berpikir ulang menjalankan prinsip tersebut. Tanpa sepengetahuan sang istri (Amy Ryan), ternyata keuangan keluarga mereka sedang kurang kondusif. Bahkan untuk memanggil petugas guna membetulkan barang-barang yang rusak dan menebang pohon saja Mike tidak mampu. Hal itulah yang membuat Mike tergoda untuk menjadi seorang guardian bagi Leo (Burt Young), dimana Mike akan menempatkan Leo di panti jompo sehingga Mike bisa mendapat bayaran uang yang lumayan besar.

Tapi kelakuan Mike yang memanfaatkan Leo tidak hanya sampai situ, ia bahkan "memanfaatkan" cucu Leo, Kyle (Alex Shaffer) yang ia temukan sedang berada dirumah kakeknya. Mike yang membawa Kyle pulang untuk merawatnya sampai ibu Kyle yang sedang berada di rehabilitasi keluar mengetahui bakat Kyle dalam bidang gulat. Hal itulah yang membuat Mike tertarik membawa Kyle bergabung pada klub gulat tingkat high school yang selama ini dia latih. Jadi selain mencoba mengeruk uang dari "merawat" Leo, Mike juga berusaha mendapatkan kejayaan sebagai pelatih gulat dengan mengandalakan kehebatan Kyle yang sebenarnya termasuk bocah bermasalah. Tapi yang namanya memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari orang lain yang bukan hak kita pastinya akan mendatangkan masalah.
"Win Win" bukanlah mengenai sebuah kompleksitas dan melodrama permasalahan keluarga. Ceritanya juga standar mengenai orang yang tergoda melakukan "dosa" yang membuatnya terseret kedalam permasalahan, lalu masuk orang-orang baru dalam hidupnya yang nantinya akan merubah hidup orang tersebut dan akan menjadi faktor yang menimbulkan masalah klimaks tapi juga menjadi faktor yang akan menyadarkan orang tersebut dari kesalahan yang dia buat. "Win Win" hanya berpusat pada hal-hal tersebut dan diakhiri juga dengan biasa saja dan tidak aneh-aneh ataupun dengan dramatisir yang berlebih.

Namun Thomas McCarhthy selaku sutradara mampu membungkus segala kesederhanaan dan hal-hal standar tersebut menjadi sebuah tontonan yang menarik dan mengikat penontonnya. Ada 3 faktor utama yang menurut saya menjadi penunjang keberhasilan film ini dimata saya pribadi. Yang pertama tentunya bagaimana McCarthy bercerita kepada penontonnya dengan nyaman disaksikan. Plot yang dihadirkan termasuk medium, tapi entah kenapa saya tidak merasa bosan dan begitu betah mengikuti film ini. Faktor kedua adalah keberhasilan sisi komedi yang ada. Mulai dari yang membuat saya tersenyum simpul sampai ada sebuah adegan yang mampu membuat saya tertawa lebar, yaitu salah satu adegan dalam sebuah pertandingan gulat.

Kemudian faktor ketiga tentunya adalah karakterisasi yang tepat pada tiap karakter dan didukung akting yang memuaskan dari masing-masing pemerannya. Semua karakter dibuat dengan karakterisasi yang tepat dan wajar terjadi didunai nyata. Mike yang dasarnya orang baik tapi atas dasar ekonomi keluarga yang seret membuatnya melakukan hal buruk tanpa perlu berubah menjadi sosok yang menyebalkan secara kontradiktif. Paul Giamatti memainkan tokoh ini dengan begitu luar biasa yang nampaknya akan kembali mengantarkannya masuk nominasi Golden Globe tahun depan. Sosok Kyle juga diperankan Alex Shaffer dengan cukup baik. Alex yang memang aslinya pegulat (keputusan baik dari McCarthy memilih pegulat asli) membuat dirinya terlihat alami walaupun untuk beberapa adegan terlihat agak datar toh memang karakter Kyle cenderung anak yang kurang ekspresif. Sedangkan Amy Ryan juga walaupun porsinya tidak sebanyak mereka berdua tapi tetap tampil maksimal dan memberikan warna yang lebih pada film ini dengan celotehannya yang seringkali lucu. Ketiga faktor tersebut yang sukses menjadikan "Win Win" menjadi drama komedi yang lengkap dan nikmat ditonton.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

ERASERHEAD (1977)

2 komentar
Film ini adalah film pertama dari seorang David Lynch, sekaligus perkenalan bagi dunia perfilman dunia terhadap gaya penyutradaraan unik dari Lynch yang dikenal dengan sebutan "Lynchian". David Lynch memang hobi memberikan suguhan unik berupa film surealis yang seringkali susah dimengerti tidak hanya oleh penonton awam tapi juga oleh kritikus film. Bagi saya sendiri ini bukan pengalaman pertama menyaksikan film seorang Lynch setelah sebelumnya menonton "Blue Velvet" sebagai pemanasan mengingat film tersebut termasuk film Lynch yang paling mudah dimengerti. "Eraserhead" tidak hanya membuat pusing banyak orang tapi juga digemari bahkan mendapat status "clut classic". Beberapa sutradara tenar bahkan menjadikan film ini sebagai favorit mereka, mulai dari Stanley Kubrick sampai George Lucas yang bahkan sempat menawari Lynch untuk menyutradarai Star Wars episode VI.

Henry Spencer (Jack Nance) yang sedang dalam liburan menerima kabar yang mengejutkan dari kekasihnya, Mary X (Charlotte Stewart) disaat Henry sedang berkunjung kerumah mary untuk makan malam bersama kedua orang tuanya. Mary ternyata baru saja melahirkan anak hasil hubungannya dengan Henry. Atas paksaan dari ibu Mary akhirnya Henry bersedia menikahi Mary dan membawa istri dan anaknya untuk tinggal di apartemen sempit milik Henry. Yang mengejutkan adalah wujud dari bayi mereka yang tidak terlihat seperti manusia tapi lebih seperti monster atau mutan kecil. Hal itu yang membuat hidup Henry berubah dan dipenuhi hal-hal aneh dan mimpi buruk.

2 komentar :

Comment Page:

HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS: PART 2 (2011)

Tidak ada komentar
Setelah 10 tahun akhirnya saga Harry Potter mencapai akhirnya pada film kedelapan yang masih melanjutkan pelarian sekaligus pencarian yang dilakukan Harry, Ron dan Hermione terhadap tujuh hocrux milik Voldemort untuk kemudian menghancurkan tujuh benda tersebut. Kondisi sekarang makin berbahaya setelah Voldemort berhasil mendapatkan tongkat sihir milik Dumbledore yang merupakan tongkat sihir terkuat yang dikenal dengan nama "Elder Wand". Hal itu tentunya membuat kekuatan sang pangeran kegelapan makin tak tertandingi.

Sementara itu kondisi di Hogwarts juga tidak kalah kritis disaat Severus Snape menjadi kepala sekolah baru dan membuat kondisi sekolah sihir tersebut berubah 180 derajat. Di sisi lain, Harry dan dua sahabatnya terhadap hocrux yang masih tersisa juga terus berlanjut dengan berbagai rintangan yang datang khususnya dari para Death Eater. Pencarian itu akan berujung pada sebuah pertempuran sihir besar-besaran antara kedua belah pihak. Ya, sebuah pertempuran besar yang akan menjadi penutup perjalanan sang penyihir cilik selama satu dekade ini.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

TRANSFORMERS: DARK OF THE MOON (2011)

Tidak ada komentar
Tidak bisa dipungkiri film kedua yang bertajuk "Revenge of the Fallen" merupakan penurunan kualitas dibanding film pertamanya. Cerita yang sama sekali tidak fokus, adegan action yang kosong dan asal meledak, dan beberapa karakter manusia tidak penting khususnya orang tua Sam. Tapi dibalik itu semua perlu diakui dalam film tersebut terdapat kelebihan apalagi kalau bukan visual efek luar biasa khususnya pada bagian "terbunuhnya" Optimus Prime. Kali ini film ketiga yang muncul sebagai penutup trilogi dengan tajuk "Dark of the Moon" dirilis dua tahun setelah film pertamanya, dan tentu saja menjanjikan berbagai macam efek visual canggih walaupun dari segi cerita sepertinya masih tidak meragukan.

Film ini menceritakan mengenai ekspedisi Apollo 11 ke bulan yang terjadi tahun 1969. Yak, seperti yang kita tahu Neil Armstrong dan beberapa astronot lain dikirim ke bulan dan menjadi sejarah dalam peradaban umat manusia. Tapi ada hal yang tidak diektahui publik dan hanya beberapa orang yang tahu bahwa ekspedisi tersebut mengemban sebuah misi rahasia yaitu meneliti sebuah benda asing yang jatuh dan menabrak bulan 8 tahun sebelumnya. Benda itu ternyata adalah sebuah pesawat luar angkasa bernama Ark yang dahulu ditembak jatuh pada saat terjadi perang antara Autobots dan Decepticon di planet Cybertron. Pesawat tersebut diyakini membawa sesuatu yang bisa mengakhiri peperangan panjang dua kubu robot tersebut.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

I SPIT ON YOUR GRAVE (1978)

6 komentar
Meir Zarchi membuat film ini sepertinya memang bukan menempatkan uang sebagai tujuan utamanya, melainkan murni membalaskan dendam wanita korban pemerkosaan yang dia tolong dulu. FYI ide Zarchi membuat film ini datang dari pengalaman disaat dia dan kerabatnya menemukan seorang wanita korban pemerkosaan sedang merangkak keluar dari semak-semak dalam kondisi telanjang, penuh luka dan sangat lemah dengan rahang yang patah. Dia dan kerabatnya lalu membawa wanita tersebut ke kantor polisi dimana disana bukannya pertolongan yang diberikan tapi polisi-polisi tersebut malah memberondong sang wanita dengan berbagai pertanyaan. Lewat pengalaman itulah Meir Zarchi bertekad membalas dendam sang wanita dengan membunuh para pemerkosanya lewat film ini.

Jennifer (Camille Keaton) adalah seorang penulis novel yang sedang menulis novel pertamanya di sebuah rumah di pinggir danau untuk mencari inspirasi. Malang baginya, kecantikan dan keseksian yang diperlihatkannya disana membuat empat orang pria lokal tergoda untuk menikmati tubuh Jennifer. Terjadilah pemerkosaan secara brutal yang membuat Jennifer terluka lahir batin. Luka tersebut membuat Jennifer bertekad balas dendam dengan membunuh empat pria tersebut.

6 komentar :

Comment Page:

THE MOTORCYCLE DIARIES (2004)

1 komentar
Satu lagi sebuah film yang mengangkat kehidupan Ernesto "Che" Guevara sang revolusioner. Bedanya kali ini kisahnya bukan seputar gerakan revolusi Kuba yang dia lakukan tapi pada masa muda seorang Che Guevara disaat dia masih berusia 23 tahun dan sedang melakukan perjalanan melintasi Amerika Selatan mengendarai motor tua hanya berdua dengan sahabatnya, Alberto. Film yang disutradarai oleh Walter Salles ini adalah sebuah film yang diadaptasi dari buku berjudul sama dengan filmnya yang ditulis oleh Che Guevara sendiri. "The Motorcyle Diaries" juga mendapat sambutan hangat dengan berhasil meraih "Best Foreign Language Film" di BAFTA dan mendapat standing ovation saat diputar di Sundance.

Satu semester sebelum Ernesto Guevara (Gael Garcia Bernal) mendapat gelar sarjana kedokteran atau tepatnya Januari 1952, dia dan sahabatnya seorang ahli biochemist yang enam tahun lebih tua, Alberto (Rodrigo de la Serna) memutuskan melakukan perjalanan melintasi Amerika Selatan hanya dengan mengendarai motor Norton 500 milik Alberto yang sudah butut. Darah muda mereka memang sedang berapi-api. Mereka berambisi menyusuri rute spanjang kurang lebih 8000 kilometer hanya dalam empat setengah bulan dan ingin melihat sebanyak mungkin kondisi Amerika Selatan yang selama ini hanya mereka tahu dari buku.

1 komentar :

Comment Page:

RANGO (2011)

Tidak ada komentar
Setelah tiga kali berkolaborasi dengan sutradara Gore Verbinski melalui trilogi "Pirates of the Caribbean" (dimana film keempatnya tidak disutradarai Verbinski), Johnny Depp kembali diarahkan oleh sutradara yang sukses membawa Sadako ke Hollywood tersebut. Bedanya kali ini mereka berkolaborasi dalam sebuah film animasi dimana Depp menjadi pengisi suara karakter utamanya. Karakter utama film ini adalah Rango, seekor bunglon yang berambisi menjadi "sesuatu" yang lebih berarti, tetapi ambisi itu terhalang dikarenakan dirinya hanyalah bunglon peliharaan yang terkurung. Sampai disebuah perjalanan kandangnya terjatuh dan pecah sehingga Rango tersesat di padang pasir Mojave.

Perjalanan Rango akhirnya berujung disebuah kota yang kekurangan air bernama "Dirt". Tidak butuh waktu lama dari Rango untuk menjadi seorang yang disegani dan menajdi sheriff kota tersebut. Tapi hal itu bukan karena kehebatannya namun akibat cerita-cerita bohong mengenai kehebatan dan kepahlwanannya yang dia ceritakan kepada para penduduk kota. Kini Rango menjadi harapan baru bagi para penduduk kota. Tapi sekali lagi permasalahannya Rango bukanlah seperti apa yang dia ceritakan namun hanya seekor bunglon peliharaan biasa yang belum pernah merasakan kerasnya kehidupan liar.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

ROPE (1948)

2 komentar
Film ini adalah sebuah eksperimen bagi seorang Alfred Hitchcock. "Rope" adalah film berwarna pertama dari sang sutradara. Selain itu, film yang diadaptasi dari sebuah drama panggung atau teater ini juga mempunyai beberapa keunikan. Keunikan pertama adalah film ini berjalan secara real time jadi 80 menit durasi film ini memang menggambarkan 80 menit kejadian dalam film tersebut. Keunikan lainnya adalah dimana "Rope" terlihat bagaikan di-shoot dalam sekali take, padahal sebenarnya itu merupakan permainan kamera dan editing yang begitu rapih. Untuk ceritanya juga tidak kalah unik, yaitu mengisahkan pembunuhan yang dilakukan oleh Brandon (John Dall) dan Phillip (Farley Granger) terhadap teman mereka sendiri, David (Dick Hogan).

Motif pembunuhan tersebut adalah mereka ingin membuktikan kesuperioritasan mereka dengan melakukan "kejahatan yang sempurna". Tapi berbeda dengan Phillip yang dengan membunuh sudah terlihat gugup, Brandon merasa ingin lebih tertantang lagi dalam menghasilkan kejahatan yang sempurna dengan mengambil langkah yang nekat, yakni mengundang kerabat-kerabat mereka termasuk ayah David, bibi David, tunangan David, teman lama mereka, Rupert (James Stewart) untuk makan malam di TKP. Kedatangan Rupert yang mempunyai insting tajam memang disengaja Brandon supaya kejahatan tersebut terasa lebih menantang. Tapi ternyata Rupert memang mempunyai insting yang sangat tajam dan mulai mencurigai sesuatu.

2 komentar :

Comment Page:

HALL PASS (2011)

Tidak ada komentar
Duo sutradara spesialis komedi Farrelly Brothers (Peter & Bobby Farrelly) yang sukses dengan "Dumb and Dumber" dan "There's Something About Mary" kali ini mencoba mengangkat mengenai suasana pernikahan yang semakin lama semakin kehilangan kehangatannya. Apabila tema tersebut diangkat dalam sebuah drama, hampir dipastikan suasana yang dihasilkan adalah suasana sedih dan suram serta depresi, tapi ditangan mereka berdua dan dibintangi oleh komedian Owen Wilson dan Jason Sudeikis dapat dipastikan film ini akan jauh dari kesan depresif.

Rick (Owen Wilson) dan Fred (Jason Sudeikis) adalah sahabat yang mempunyai permasalahan yang sama dalam pernikahan mereka, yaitu kehangatan dan keromantisan yang mulai memudar. Sudah begitu mereka berdua sering ketahuan tengah melirik gadis-gadis lain ditengah jalan oleh istri mereka. Sampai sebuah kejadian yang kelewatan membuat kedua istri mereka memberikan Rick dan Fred sebuah ijin "Hall Pass", yaitu sebuah ijin khusus untuk libur dari pernikahan mereka selama seminggu dan menikmati hidup seperti saat masih lajang. Tentu saja berbagai keseruan dan kekonyolan terjadi dalam usaha mereka berdua memanfaatkan "liburan" mereka untuk mencari gadis yang bisa mereka kencani.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SATU JAM SAJA (2010)

3 komentar
Rano Karno dengan perusahaan "Karnos Film" miliknya kembali lagi untuk membuat sebuah film melodrama romantis berjudul "Satu Jam Saja" yang disutradarai Ario Rubbik. Selain menampilkan Vino Bastian, Revalina S. Temat dan Andhika Pratama sebagai trio bintang utama, film ini juga menampilkan Rano Karno dalam porsi yang minimalis. Rano Karno jugalah yang menulis naskah film ini. Tapi saya sudah memberikan ekspekatsi yang cukup rendah sebelum menonton karena sudah membaca beberapa review yang mengatakan ini film jelek.

Film ini berkisah diseputar kehidupan tiga sahabat, Andika (Vino Bastian), Hans (Andhika Pratama) dan Gadis (Revalina S. Temat). Persahabatan tersebut akhirnya pecah disaat Hans "khilaf" dan menghamili Gadis. Mengetahui hal itu Hans yang kebingungan memilih menjauhi kedua sahabatnya tersebut. Sedangkan Gadis kini menjadi pemurung dan meratapi kandungannya bahkan sempat berpikir untuk menggugurkan kandungannya. Andika yang tidak ingin kehidupan Gadis semakin rusak memilih bertanggung jawab atas perbuatan Hans dan bersedia menikahinya. Hans yang kemudian mengetahui pernikahan tersebut merasa harus bertanggung jawab dan kembali memasuki kehidupan Andika dan Gadis dan tentunya menciptakan konflik yang lebih dalam.

3 komentar :

Comment Page:

UNKNOWN (2011)

1 komentar
Liam Neeson adalah aktor yang lengkap. Dia bisa berakting dalam film drama dengan maksimal seperti yang ditunjukkan dalam "Schindler's List". Dia juga bisa beraksi dalam film action dengan memadukan kualitas akting dengan postur tubuhnya yang besar seperti dalam "Taken". Tahun ini dia kembali beraksi dalam sebuah film action garapan sutradara Jaume Collet-Serra (House of Wax, Orphan). Disini Liam Neeson berperan sebagai Dr. Martin Harris, seorang ahli bioteknologi yang dikisahkan kehilangan identitasnya disaat dia sedang bepergian dengan sang istri, Liz (January Jones) di Berlin.

Martin dan istrinya berkunjung ke Berlin utnuk mengunjungi konferensi mengenai bioteknologi internasional. Sesampainya di hotel Martin menyadari bahwa salah satu kopernya tertinggal di bandara. Hal itu yang membuatnya meninggalkan sang istri di hotel dan kembali ke bandara dengan menaiki taksi yang dikendarai oleh Gina (Diane Kruger). Malang, ditengah perjalanan taksi tersebut mengalami kecelakaan yang membuat Martin koma selama empat hati. Setelah sadar Martin justru menemui fakta bahwa istrinya tidak lagi mengenali dirinya dan ada orang lain yang mengaku sebagai Dr. Martin Harris dan memiliki segala informasi serta identitas dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi selama dirinya koma?

1 komentar :

Comment Page:

WES CRAVEN'S NEW NIGHTMARE (1994)

Tidak ada komentar
Freddy Krueger adalah tokoh horror favorit saya. Memang keberadaannya lebih tidak logis dibandingkan Jason Voorhees, Michael Myers apalagi Ghostface, tetapi dibandingkan rekan-rekannya tersebut Freddy lebih memiliki karakterisasi yang menarik. Jika Jason ataupun Michael hanya diam dibalik topengnya, Freddy lebih komikal dan cenderung cerewet dan punya selera humor yang cukup tinggi. Gaya membunuhnya juga bisa dibilang kreatif. Selain itu Freddy juga membutuhkan kemampuan akting yang tidak main-main dibandingkan Kane Hodder sebagai Jason yang hanya harus diam dibalik topengnya.

Kali ini di insatllemnt ketujuh dari "Nightmare on Elm Street" Wes Craven kembali menjadi sutradara dimana sebelumnya ia menjadi sutradara difilm pertama yang melegenda itu sebelum kualitas franchise ini menjadi makin naik turun (lebih banyak turun). Di film ketujuh ini Wes Craven datang dengan ide yang berbeda dan membuat kisah ini tidak menjadi lanjutan franchise ini tapi lebih seperti spin-off. Dikisahkan kali ini Freddy yang sebelumnya diketahui hanya tokoh horror yang diperankan oleh Robert Englund ternyata memang benar adanya dan merupakan sosok iblis yang mencoba masuk kedalam dunia nyata.

Tidak ada komentar :

Comment Page: