JACK REACHER (2012)

Tidak ada komentar
Ada Jack Reacher, ada Jack Ryan, ada pula Alex Cross. Membaca judul dan premisnya saja saya sudah tidak yakin, karena film-film diatas nampak seperti sebuah suguhan aksi yang sedari awal sudah malas memilih judul (pakai saja nama tokoh utamanya, beres) dan saya pun berasumsi ceritanya ditulis secara malas-malasan. Jack Reacher sendiri adalah sebuah adaptasi terhadap novel One Shot karya Lee Child. Karakter Jack Reacher sendiri pertama muncul pada novel Lee yang berjudul Killing Floor pada 1997. Sejak saat itu sudah ada 17 novel yang memunculkan karakter Jack Reacher dalam ceritanya. Hal itu berarti karakternya punya sejarah yang cukup panjang, tidak kalah dari Jason Bourne bahkan lebih panjang. Namun lagi-lagi materi promosi yang terasa malas-malasan mulai dari judul hingga poster filmnya membuat saya memandang sebelah mata terhadap film ini, sebuah film yang nampaknya hanya akan bersenjatakan rentetan adegan aksi dan kharisma seorang Tom Cruise. Pada akhirnya dugaan saya tidak sepenuhnya salah namun juga tidak 100% benar. Jack Reacher memang bukan film dengan cerita yang brilian tapi ternyata lebih cerdas dari yang saya duga.

Di Pittsburgh, Pennsylvania terjadi sebuah insiden penembakan yang menewaskan lima orang. Dari tempat kejadian perkara ditemukan berbagai barang bukti mulai dari selongsong peluru hingga koin yang digunakan untuk membayar parkir. Dari koin tersebut ditemukan sidik jari milik James Barr (Joseph Sikora) yang merupakan mantan sniper dari angkatan darat Amerika Serikat. Namun sayangnya sebelum ia mengakui perbuatannya, Barr sudah terlanjur dipukuli oleh sesam tahanan hingga koma. Dalam proses interogasi sebelumnya tidak ada pengakuan dari mulut Barr, yang ada hanyalah ia menuliskan pesan yang berbunyi Get Jack Reacher! Jack Reacher (Tom Cruise) sendiri juga merupakan mantan militer Amerika yang kini hidup secara misterius. Dia tidak memiliki alamat ataupun data diri lain yang membuat keberadaannya tidak bisa dilacak. Namun secara tiba-tiba Jack Reacher justru muncul dengan sendirinya untuk membantu penyelidikan. Dia pun akhirnya diminta oleh Helen Rodin (Rosamund Pike) yang merupakan pengacara Barr untuk menjadi penyelidik dalam kasus tersebut. Namun penyelidikan tersebut justru memunculkan berbagai fakta baru yang mengejutkan dan membuat kasus yang seolah mudah tersebut menjadi jauh lebih rumit. Ya, sama seperti cerita dalam Jack Reacher yang awalnya saya kira kosong namun ternyata jauh lebih menarik.

Ternyata Jack Reacher bukanlah sekedar film aksi yang hanya mengandalkan rangkaian ledakan dan baku tembak tanpa memperhatikan cerita. Karena diluar dugaan saya, film ini justru cukup menitik beratkan pada elemen investigasi dan menempatkan rentetan adegan aksinya sebagai "pemanis" filmnya. Jack Reacher menawarkan elemen investigasi yang cukup menarik dimana misteri yang ada mampu tersimpan dengan baik hingga pada akhirnya saat satu demi satu fakta mulai terungkap, hal itu menjadi sebuah twist yang menyenangkan meskipun tidak bisa dibilang mengejutkan. Christopher McQuarrie selaku sutradara sekaligus penulis naskahnya juga tidak terlalu terburu-buru ataupun berlebihan dalam menutupi misterinya. Dia membuka tabir misteri tersebut dengan cukup efektif hingga saya bisa dibuat betah menikmati jalinan ceritanya. Walaupun begitu saya tidak bisa mengatakan bahwa naskah dari Jack Reacher adalah naskah yang cerdas. Saya belum membaca novel One Shot yang menjadi sumber adaptasinya, namun membaca sekilas sinopsis novel tersebut dan membandingkannya dengan apa yang tersaji dalam film saya cukup yakin bahwa Jack Reacher tertolong oleh dasar cerita novelnya yang cerdas. Sedangkan adaptasi dari McQuarrie sebenarnya biasa saja, bahkan seringkali kendor di beberapa bagian.
Dibalik misterinya yang cukup menarik, Jack Reacher sebenarnya menyimpan begitu banyak potensi untuk menjadi the new Bourne. Sayangnya berbagai potensi tersebut kurang berhasil dimaksimalkan. Elemen investigasi dan misterinya sudah saya katakan diatas cukup baik. Bagaimana dengan adegan aksinya? Secara keseluruhan adegan aksi yang ada cukup menarik. Kejar-kejaran mobil yang menghibur, adegan perkelahiannya cukup brutal, adegan baku tembaknya pun tidak hanya asal menghamburkan ratusan peluru namun terasa cukup taktis. Film ini beruntung punya tokoh utama dengan karakterisasi seperti Jack Reacher yang tidak mempedulikan hukum dan menghalalkan kekerasan seperti apapun untuk membela kebenaran. Tapi sayangnya saya masih merasa hal tersebut kurang dimaksimalkan. Dengan sosok Reacher yang seperti itu, film ini masih terasa hambar di adegan aksinya. Jack Reacher juga sebenarnya punya potensi kuat di aspek drama, hanya saja harus mengalah dengan elemen investigasi dan porsi adegan aksinya, dan saya memahami pilihan tersebut. Tapi setidaknya masih ada momen drama yang mengena, yakni disaat Helen sedang melakukan reka ulang terhadap aktivitas masing-masing korban penembakan.

Sayang pada akhirnya Jack Reacher ditutup dengan begitu hambar sekaligus antiklimaks. Sosok penjahatnya terkesan begitu melempem, bahkan sosok The Zec (diperankan sutradara legendaris Jerman, Werner Herzog) yang menjadi otak kejahatan utama dan terlihat begitu berwibawa harus mati begitu saja di akhir tanpa greget sedikitpun. Namun saya cukup menyukai fakta bahwa hingga akhir sosok Jack Reacher masih tetap menyimpan misteri mengenai identitasnya. Karena pada dasarnya Reacher memang sosok misterius yang entah tinggal dimana dan seperti apa orangnya. Mungkin nantinya jika dibat sekuel barulah perlu mengenalkan sosok Jack Reacher secara lebih mendalam, sedangkan untuk film pertama memang lebih baik tetap membiarkan sosoknya misterius dan membiarkan kharsima seorang Tom Cruise yang bermain. Ya, disini memang Cruise membuktikan bahwa dirinya masih seorang action hero kelas atas yang bisa terlihat brutal, keren namun misterius. Secara keseluruhan filmnya sendiri tidaklah spesial tapi punya jalinan cerita yang cukup menarik dan adegan aksi yang menghibur. Sayangnya punya durasi yang terlalu lama (tidak sampai 2 jam pun sudah cukup) dan diakhiri dengan anti-klimaks.


Tidak ada komentar :

Comment Page: