OVERDRIVE (2017)

20 komentar
Overdrive adalah satu dari sekian banyak tontonan kelas dua yang berusaha mengekor kesuksesan seri Fast & Furious, berharap sebagian target pasar franchise raksasa itu tergoda oleh kemiripan yang ditawarkan. Formulanya memang serupa. Mobil mewah, perempuan cantik, aksi gila melawan logika, sampai plot soal pencurian yang memaksa tokoh utamanya membentuk sebuah tim. Kebetulan Scott Eastwood sebagai salah satu cast The Fate of the Furious turut ambil bagian memerankan Andrew Foster sang protagonis. 

Cerita dalam naskah besutan Michael Brandt dan Derek Haas sebetulnya generik. Andrew bersama adik tirinya, Garett (Feddie Thorp) merupakan dua bersaudara pencuri mobil yang mesti berurusan dengan mafia sekaligus kolektor mobil antik bernama Jacomo Morier (Simon Abkarian) akibat "tanpa sengaja" mencuri koleksi barunya. Keduanya dipaksa mengambil mobil milik saingan bisnis Morier, Max Klemp (Clemens Schick) yang konon terkenal bengis. Intinya hanya itu. Tapi Brandt dan Haas menumpahkan banyak belokan tajam, karakter tambahan, serta sub-konflik, menghasilkan setumpuk kerumitan.

Hampir 10 menit sekali muncul masalah baru yang dibawa oleh tokoh baru pula, menjadikan durasi 93 menitnya penuh sesak. Semua didasari usaha memberi kompleksitas yang sesungguhnya tak perlu, sebab sering kali poin plotnya mengundang tanya, "untuk apa?". Tidak jarang keputusan karakternya justru menyulitkan diri sendiri. The kind of stupidity that hide behind unnecessary complexites. Belum lagi, mengikuti semangat film heist, twist beraneka ragam khususnya soal rencana pencurian bakal bergantian muncul ke permukaan. Kejutan yang tidak terduga, bukan karena kepintaran naskah mengecoh penonton, melainkan murni bentuk "penipuan" yang tiba-tiba saja terjadi.
Tentu bodoh. Sebodoh rencana Andrew dan kawan-kawan yang tak nampak disusun oleh para ahli di bidangnya. Namun kebodohan tersebut sulit dipungkiri, terasa menyenangkan. We love surprises. Kala Overdrive yang overstuffed ini dikemas penuh kesadaran atas kebodohan miliknya, penonton pun tinggal duduk menikmati sambil mengistirahatkan otak. Dan walau keterbatasan biaya (dan imajinasi) menghalangi kegilaan maksimum seperti inspirasi terbesarnya, Antonio Negret selaku sutradara masih punya visi mencukupi dalam membuat brainless action set piece. Duel (literally) mobil melawan pesawat adalah contoh terbaik.

Beberapa kali Andrew dan Garrett membicarakan ayah mereka. Selain demi menanamkan (secara paksa) drama keluarga, seolah merupakan nod bagi si pemeran utama. Scott Eastwood memang masih tenggelam di balik bayang-bayang sang ayah. Mungkin pesonanya masih amat jauh dibanding Clint, tetapi Scott menampilkan charm memadahi, cukup merepresentasikan sosok jagoan keren sesuai kebutuhan film. Ana de Armas sebagai Stephanie, kekasih Andrew, dan Gaia Wess sebagai Devin si pencopet pun serupa, walau bukan tokoh-tokoh dengan dengan penulisan solid, telah memenuhi kebutuhan filmnya selaku car movie akan aktris berparas cantik. Overdrive is fun. Brainless fun. Just don't expect more

20 komentar :

Comment Page:
Arif Hidayat mengatakan...

Tumben singkat

Rasyidharry mengatakan...

Nggak banyak yang bisa ditulis dari film begini :D

agoesinema mengatakan...

Brimstone gak ada reviewnya ya?
Film tahun kmrn

agoesinema mengatakan...

Brimstone gak ada reviewnya ya?
Film tahun kmrn

Sony Abu Maqil mengatakan...

Ms review film the village, the happening, unbreakable...

Rasyidharry mengatakan...

Nope, nggak di-review :)

Rasyidharry mengatakan...

Wah sudah nggak sempat nulis film lama ini :)

Unknown mengatakan...

Bang kok ga pernah review GOT ??

Rasyidharry mengatakan...

Udah lama emang nggak review series. Nggak sempat. Dan termasuk satu dari sedikit umat manusiq yang nggak nonton GoT haha

Anonim mengatakan...

Drakor (signal,six flying dragons TOP BGT) aja yg jelas tamatnya kapan (ngga pake season) ngga pernah di review... Format Drakor jelas seperti film tp dengan durasi yg jauh lebih panjang jd lebih memungkinkan untuk di review...

Rasyidharry mengatakan...

Sama aja sebenernya, lebih ke nggak sempat & nggak kuat nambah lebih dari 4 review per minggu :)

dim mukti mengatakan...

Ditunggu review nasionalnya Mas :)

Anonim mengatakan...

Klo Drakor kan sebenernya ngga mesti review per episode bang... Contohnya nih bang kaya secret forest (Cha Seung woo, bae doo na) yg barusan aja tamat... Tonton aja dulu ampe kelar baru di review bang jadi kaya film gtuh kan (review pas udah selesai di tonton semua). Sar-ser ma signal bang... Sekarang Drakor juga di penuhi oleh aktor-aktris besar yg terbiasa main film (layar lebar). Dan 2 taun kesiniin Drakor makin menggila kualitasnya, ngga main-main penggarapan nya... Beeeuuuhhh, Apalagi genre crime-mistery nya bang...

Anonim mengatakan...

Ouwh iya bang, lupa nanya nih. Signal udah nonton kan?? Pastinya udah dong ya (terlalu klo belum nonton mah, hehehe)... Penasaran berapa nilainya menurut bang Rasyid(klo belum,tonton gih bang)... Signal menurut saya istimewa banget bang, istimewanya bukan karena tidak punya kekurangan tapi karena kelebihan yg di punya signal bukan hanya mampu menutupi kekurangan yg ada bahkan membuat kita lupa klo serial ini punya kekurangan (nyatanya saya ingat serial ini punya kekurangan ketika saya ngobrol dengan teman yg tida terkesan dengan signal, menurut temanku hanya sekedar bagus aja, tidak ada yg spesial but for me 9.5/10). Akhirnya kembali pada selera dan cara pandang masing-masing dalam menikmatinya dan saya penasaran banget bang Rasyid kategori yg mana dalam menikmati signal...

Rasyidharry mengatakan...

Wah belum nonton itu, dan memang jarang sih nyimak Drakor. Bukan nggak suka, lagi-lagi lebih karena nggak sempat, apalagi bikin review-nya. Series Barat pun cuma ngikutin AHS, Marvel Netflix & Stranger Things. Karena energi udah kepake buat review film (yang prosesnya bisa makan waktu 2-4 jam), tiap nonton series jadi malas nulisnya haha

Rasyidharry mengatakan...

Eh? Review nasional apa nih maksudnya?

dim mukti mengatakan...

Film nasional. Itu istilah pribadi sih hahaha maksudnya film Indonesia

Edo mengatakan...

Gak buat review Baywatch atau Rafathar The Movie, Bang? Hehehehe

Rasyidharry mengatakan...

Baywatch lewat lah. Rafathar kan baru besok Kamis tayang

Review Imam mengatakan...

Makin banyak nih, film tentang kebut-kebutan....
Semacam balap liar kali ya...